Contoh kategori item termasuk “Elektronik,” “Pakaian,” “Rumah & Taman,” “Buku,” “Mainan,” dll.
Kategori item menyediakan cara terstruktur untuk mengatur beragam produk, sehingga memudahkan pengguna menemukan apa yang mereka cari dan bagi bisnis untuk mengelola inventaris mereka.
Misalnya, dalam kategori “Elektronik”, subkategori mungkin termasuk “Smartphone,” “Laptop,” “Televisi,” dan “Headphone”.
Subkategori membantu pengguna menavigasi kategori tertentu untuk menemukan apa yang mereka butuhkan. Mereka juga membantu dalam manajemen inventaris dan analisis yang lebih terperinci untuk bisnis.
Dengan mengatur item ke dalam kategori dan subkategori, bisnis dapat membuat sistem navigasi intuitif untuk pelanggan mereka, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjelajahi produk dan melakukan pembelian.
Dalam sistem manajemen inventaris, mengkategorikan item ke dalam kategori hierarkis dan subkategori membantu merampingkan proses pelacakan inventaris, pemesanan, dan pengisian ulang.
Selain itu, kategorisasi memungkinkan bisnis untuk menganalisis tren penjualan, memahami preferensi pelanggan, dan membuat keputusan berdasarkan informasi tentang pemasaran, penetapan harga, dan strategi manajemen inventaris.
Atribut kustom adalah bidang atau properti yang dapat ditambahkan ke kategori item untuk menangkap detail atau karakteristik tertentu dari item dalam kategori tersebut.
Tidak seperti atribut standar yang telah ditentukan sebelumnya dan umum di semua item dalam kategori (misalnya, nama, deskripsi, harga), atribut khusus memungkinkan fleksibilitas dalam menangkap informasi unik yang mungkin tidak dicakup oleh atribut standar.